Senin, 17 Juni 2013

Surat Cinta Untuk Ramadhanku.





Tidak terasa Ramadhan tinggal 30 hari lagi menuju ramadhan.


Ungkapan syukur Allah masih mempercayaiku, memberikan kepadaku kesempatan untuk bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini. Aku mempertanyakan maksud Allah ini, benarkah ia masih mempercayaiku? Aku ragu….

Tidak salahkah Engkau Allah, memberi amanah kepada hamba yang selalu mengabaikannya, sementara hamba-hamba-Mu yang mulia, yang menjalankan amanah-Mu, tidak Engkau percayai lagi? Inilah bebanku yang sangat berat dan mungkin inilah sindiran-Mu padaku.

Ingin kukabarkan padamu, ya Ramadhan. Bahwa aku malu menjemputmu. Malu dengan kemuliaanmu. Begitu juga malu dengan kasih sayangmu.Ingin kuceritakan padamu, ya Ramadhan.

Dosaku saat engkau hadir di sisiku. Inilah kehinaan keluhanku untukmu. Seperti tahun-tahun yang lalu, aku menantikan bulan ini dan memohon agar Allah mempertemukan aku denganmu lagi. Aku menyimpan harapan besar kepadamu karena kemuliaan dirimu. Aku persiapkan tubuhku untuk  menyambutmu.

Tetapi, duhai diriku, mengapa kerinduan ini hanya ungkapan belaka, tanpa diikuti dengan perbuatan mulia? Bukankah ia bulan kekasih Allah yang semestinya kau sambut dengan cinta dan gempita? Tidak pernahkah engkau belajar meniru bagaimana cara menyambut cinta kepada seorang kekasih yang merindukan perjumpaan?

Duhai diriku, tidakkah engkau sedikit saja mencoba memahami makna kesucian dirinya? Di dalamnya ada jutaan berkah yang jika engkau sambut engkau akan mendapatkannya. Di dalamnya berkumpul dan terbuka segenap pertolongan Allah, rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di dalamnya pahala amal saleh seseorang dilipatgandakan. Di dalamnya malaikat menyapa orang yang beribadah.Karenanya pintu-pintu setan tertutup, pintu-pintu neraka dirapatkan, dan ijabah doa disegerakan.

Duhai diriku, sebatas manakah engkau memahami makna kesuciannya? Duhai diriku. Engkau masih melupakan penyempurna puasamu, zakat. Saking cintanya engkau pada hartamu dan demi memenuhi kebutuhuan Allah hari rayamu, engkau lupa memberi zakat dan sedekahmu. Bukankah dengan melalaikannya puasamu akan sia-sia?

Aku wasiatkan pada dirimu, duhai diriku. Berikan kebahagiaan pada hati orang-orang yang kurang beruntung darimu di Ramadhanmu dengan sedekah. Hayati makna Ramadhan ini dan Ramadhankan setiap hari dalam hidupmu.

Ya Allah, dengan setulus hati dan cinta, aku membuat pengakuan akan kelemahan diriku. Inilah aku yang terbebani oleh rasa bersalah, tetapi tak malu untuk bermunajat pada-Mu....

Ya Allah, Jika sekiranya di bulan ini Engkau hanya menyayangi orang yang ikhlas karena-Mu dalam menjalankan puasa dan shalat malamnya,Maka siapakah yang akan menyayangi pendosa yang berbuat salah bila ia tenggelam dalam lautan dosa dan maksiatnya

Ya Allah,Jika Engkau hanya menyayangi orang-orang yang taat,Maka siapakah yang menyayangi orang-orang yang maksiat.Jika Engkau hanya menerima orang-orang yang beramal, Maka siapakah yang akan menerima orang-orang yang tidak beramal.

Rabu, 29 Mei 2013

Dialah AYAH


Ada sosok yang sebenarnya lemah tapi ia berusaha kuat
ada sosok yang sebenarnya rapuh tapi ia berusaha tegar
ada sosok yang sebenarnya miskin tapi ia selalu merasa kaya
Itulah Ayah......... !!!!!

Entahlah apa kata orang, menurutku dia hanya ingin menunjukan kemampuan yang terbaik buat anaknya
Aku tahu,ia selalu ingin membahagiakan anaknya meski terkadang salah pula caranya 

Melihat kerutan wajahnya yang semakin mengerut, aku jadi takut
bisakah aku berjuang untuk memberikan kebahagiaan terbaik untuknya, seperti ia memberikan padaku dg caranya

Ayah.... Seburuk apapun itu penilaian org terhadapmu, ijinkan aku berdiri untuk berusaha menghargaimu
seperti kau yang selalu membanggakan aku pada orang lain. 
yah... kedahadiranmu memang tak sesempurna yang lain
tapi dengan semua kelemahanku, kau juga bisa membuatku sempurna di mata org lain, dengan pujianmu dan didikanmu semasa aku kecil.

Rasanya masih membekas pukulanmu waktu dulu
ketika aku bermalas melaksanakan perintah agama kita. 
rasanya sakitnya masih jua perih dalam bayangan 
tapi kekerasan itu membawaku menjadi sempurna saat ini.. 
makasih Ayah... ijinkan aku memuliakanmu di waktu yang singkat ini.. sesingkat akhir usia kita... 




Rabu, 22 Mei 2013

Kata Selembar Kertas Seputih Salju


 
Kata selembar kertas seputih salju,”Aku tercipta secara murni, kerana itu aku akan tetap murni selamanya.
Lebih baik aku dibakar dan kembali menjadi abu putih daripada menderita kerana tersentuh kegelapan atau didekati oleh sesuatu yang kotor.”

Tinta botol mendengar kata kertas itu. Ia tertawa dalam hatinya yang hitam, tapi tak berani mendekatinya.
Pensil-pensil beraneka warna pun mendengarnya, dan mereka pun tak pernah mendekatinya.
Dan selembar kertas yang seputih salju itu tetap suci dan murni selamanya -suci dan murni- dan kosong.