Tidak terasa Ramadhan tinggal
30 hari lagi menuju ramadhan.
Ungkapan syukur Allah masih
mempercayaiku, memberikan kepadaku kesempatan untuk bertemu lagi dengan
Ramadhan tahun ini. Aku mempertanyakan maksud Allah ini, benarkah ia masih
mempercayaiku? Aku ragu….
Tidak salahkah Engkau Allah,
memberi amanah kepada hamba yang selalu mengabaikannya, sementara
hamba-hamba-Mu yang mulia, yang menjalankan amanah-Mu, tidak Engkau percayai
lagi? Inilah bebanku yang sangat berat dan mungkin inilah sindiran-Mu padaku.
Ingin kukabarkan padamu, ya
Ramadhan. Bahwa aku malu menjemputmu. Malu dengan kemuliaanmu. Begitu juga malu
dengan kasih sayangmu.Ingin kuceritakan padamu, ya Ramadhan.
Dosaku saat engkau hadir di
sisiku. Inilah kehinaan keluhanku untukmu. Seperti tahun-tahun yang lalu, aku
menantikan bulan ini dan memohon agar Allah mempertemukan aku denganmu lagi.
Aku menyimpan harapan besar kepadamu karena kemuliaan dirimu. Aku persiapkan
tubuhku untuk menyambutmu.
Tetapi, duhai diriku, mengapa
kerinduan ini hanya ungkapan belaka, tanpa diikuti dengan perbuatan mulia?
Bukankah ia bulan kekasih Allah yang semestinya kau sambut dengan cinta dan
gempita? Tidak pernahkah engkau belajar meniru bagaimana cara menyambut cinta
kepada seorang kekasih yang merindukan perjumpaan?
Duhai diriku, tidakkah engkau
sedikit saja mencoba memahami makna kesucian dirinya? Di dalamnya ada jutaan
berkah yang jika engkau sambut engkau akan mendapatkannya. Di dalamnya berkumpul
dan terbuka segenap pertolongan Allah, rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api
neraka. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di dalamnya
pahala amal saleh seseorang dilipatgandakan. Di dalamnya malaikat menyapa orang
yang beribadah.Karenanya pintu-pintu setan tertutup, pintu-pintu neraka
dirapatkan, dan ijabah doa disegerakan.
Duhai diriku, sebatas manakah
engkau memahami makna kesuciannya? Duhai diriku. Engkau masih melupakan
penyempurna puasamu, zakat. Saking cintanya engkau pada hartamu dan demi
memenuhi kebutuhuan Allah hari rayamu, engkau lupa memberi zakat dan sedekahmu.
Bukankah dengan melalaikannya puasamu akan sia-sia?
Aku wasiatkan pada dirimu,
duhai diriku. Berikan kebahagiaan pada hati orang-orang yang kurang beruntung
darimu di Ramadhanmu dengan sedekah. Hayati makna Ramadhan ini dan Ramadhankan
setiap hari dalam hidupmu.
Ya Allah, dengan setulus hati
dan cinta, aku membuat pengakuan akan kelemahan diriku. Inilah aku yang
terbebani oleh rasa bersalah, tetapi tak malu untuk bermunajat pada-Mu....
Ya Allah, Jika sekiranya di
bulan ini Engkau hanya menyayangi orang yang ikhlas karena-Mu dalam menjalankan
puasa dan shalat malamnya,Maka siapakah yang akan menyayangi pendosa yang
berbuat salah bila ia tenggelam dalam lautan dosa dan maksiatnya
Ya Allah,Jika Engkau hanya
menyayangi orang-orang yang taat,Maka siapakah yang menyayangi orang-orang yang
maksiat.Jika Engkau hanya menerima orang-orang yang beramal, Maka siapakah yang
akan menerima orang-orang yang tidak beramal.